MEMBUAT
GAPLEK DAN
TEPUNG PISANG
Oleh : Sailan, SP, M.Si
KJF BP4K Kabupaten Bengkulu Tengah
dan Pembina P4S Cita Laksana Mandiri
Salah satu cara mengawetkan
buah pisang adalah dengan mengolahnya menjadi berbagai jenis produk.
Pengolahan juga merupakan salah satu cara mengatasi
melimpahnya buah saat panen raya di sentra produksi dan produk olahannya dapat menjangkau pemasaran yang lebih luas.
Buah pisang off grade yang memiliki bentuk dan
tampilan kurang menarik, ukuran kecil, dan kulit
kurang mulus (seperti buah pisang pada sisir bagian bawah) dapat dimanfaatkan menjadi bahan produk olahan.
Jenis pisang
yang dapat diolah menjadi gaplek atau tepung
Pada dasarnya semua jenis
pisang dapat diolah menjadi gaplek dan tepung, hanya saja untuk memperoleh gaplek dan tepung yang baik diperlukan
buah pisang yang cukup
tua.
Contohnya
: Pisang Ambon Jepang, dipanen pada
umur 90-105 hari setelah bunga mekar dan akan menghasilkan tepung dengan warna yang baik, kadar karbohidrat 71,9% dan
70,75 dengan kadar air 10,4-10,1%
Pisang tanduk, dipanen pada umur 90-105 hari setelah bunga
mekar karena memiliki kandungan karbohidrat tertinggi, yaitu 32,9-33,2%.
Walaupun
demikian, jenis pisang kepok paling baik hasil tepungnya. Warna
gaplek dan tepung yang dihasilkan lebih putih, lebih menarik dibandingkan
dengan jenis pisang lainnya.
Buah pisang
untuk bahan pembuatan gaplek/tepung itu harus cukup tua
Gaplek dan tepung pisang dibuat
dari buah pisang mentah. Buah pisang
tidak boleh mengalami penundaan proses, karena dapat menjadi matang, menurunkan kadar pati dan mutu tepung yang dihasilkan.
Buah pisang untuk olahan harus sudah tua dan tidak cacat, baik mekanis maupun mikrobiologis.
Sifat fisik dan kimia tepung pisang dari beberapa varitas
Varietas
|
Warna
|
Komposisi kimia
rata-rata tepung pisang
|
Kepok
Nangka
Ambon
Raja Bulu
Ketan
Lampung
Siem
|
Putih
Putih coklat
Putih abu-abu
Putih kecoklatan
Putih abu-abu
Putih
Kuning
kecoklatan
|
Kadar air 6,24-8,39%
Kadar asam total 0,94-1,85%
Kadar karbohidrat
70,10-78,88%
|
Cara mengatasi
pengaruh getah pisang agar tidak merusak warna gaplek/tepung yang dihasilkan
Untuk
menghasilkan tepung pisang yang berwarna putih, maka pengaruh getah harus
diminimalkan dengan cara mengukus buah pisang mentah selama 10-20 menit sebelum
pengupasan. Lama pengukusan dapat lebih singkat tergantung dari
jumlah buah yang dikukus.
Setelah buah dikupas kemudian
dilakukan pengecilan ukuran.
Irisan buah pisang selanjutnya
direndam dalam larutan natrium/kalium metabisulfit 2
gram dalam 1 liter air selama 5 menit.
Irisan pisang kemudian
ditiriskan, kemudian dijemur atau dikeringkan menggunakan pengering listrik atau sinar matahari sampai kering
CARA PEMBUATAN GAPLEK PISANG :
1.
Siapkan pisang
kepok yang mentah dan sudah tua
2.
Kukus pisang selama
10 menit ( memudahkan pengupasan )
3.
Kupas pisang yang sudah dIkukus
4.
Iris
tipis-tipis dan rendam dalam
larutan metabisulfit
5.
Tiriskan dan
jemur diatas tampah
6.
Lakukan
penjemuran di panas matahari
7.
Lama penjemuran 1-3
hari tergantung cuaca selama penjemuran lakukan
pembalikan
8.
Gaplek
disimpan atau dapat digunakan untuk konsumsi dan dibuat tepung
Indikator gaplek
yang sudah kering dan cara penyimpanannya
Salah satu tanda gaplek telah
kering yaitu mudah dipatahkan. Gaplek yang telah kering dibungkus
dalam kantong plastik dan disimpan dalam
tempat kering atau dalam kaleng.
Rendemen gaplek
pisang ditentukan oleh :
Rendemen gaplek yang dihasilkan
dipengaruhi oleh presentase daging buahnya, misalnya pada pisang kepok diperoleh rendemen 18,9% gaplek.
CARA PEMBUATAN TEPUNG PISANG
1.
Gaplek pisang di
giling sampai halus
2.
Diayak dengan ayakan
100 mesh sehingga akan diperoleh
tepung pisang yang halus
3.
Kemas dalam kantong
plastik dan simpan
Yang
perlu diperhatikan dalam penyimpanan gaplek/tepung pisang
Selama penyimpanan, gaplek dan
tepung pisang akan sedikit mengalami perubahan terutama peningkatan kadar air.
Sampai penyimpanan 5 bulan,
kadar air gaplek pisang yang dikemas dengan kantong polietilen 0,04 mm
meningkat dari 11,09% menjadi 14,28%, dengan aroma dan penampakan gaplek masih
baik dan tidak ada pertumbuhan jamur dan
serangan hama gudang. Demikian pula pada tepung pisang masih dalam kondisi
baik, tetapi meningkat kadar airnya.
Agar tepung tahan lama, perlu
disimpan dalam wadah yang bersih dan kering, atau menggunakan kantong plastik
polipropilen dengan ketebalan cukup (0,05mm).
Syarat mutu tepung
pisang berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI)
Sarat mutu tepung pisang adalah
kadar air maksimum 5%, tidak boleh terdapat serangga, tidak mengandung jenis
pati lain dan tidak mengandung cemaran mikroba (SNI 01-3841-1995).
Aneka Olahan
dari tepung pisang :
Setelah menjadi tepung dapat dimanfaatkan sebagai campuran pembuatan kue, roti, dan makanan bayi.
1.
Bubur balita
2.
Stik pisang
3.Cake tepung pisang
4.Mi pisang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar