METODE VEGETATIF
DALAM KONSERVASI
TANAH
Oleh : Sailan, SP, M.Si
KJF BP4K
Kabupaten Bengkulu Tengah
dan Pembina P4S Cita Laksana Mandiri
Konservasi
(pengawetan) tanah merupakan upaya pemanfaatan tanah dalam usaha tani dengan
memperhatikan kelas kemampuan tanah dan menerapkan kaidah-kaidah pengawetan
tanah agar tanah yang digunakan memberikan hasil yang optimal dan lestari
Maksud
dari konservasi tanah adalah :
1.
Menggunakan
tanah sesuai dengan kemampuannya
2.
Memperhatikan
kesuburan dan produktivitas tanah dengan memperhatikan persyaratan-persyaratan
yang diperlukan agar tidak menimbulkan kerusakan
3.
Memperbaiki,
mempertahankan, dan meningkatkan produktivitas dan kesuburan tanah
4.
Menerapkan
kaidah-kaidah konservasi tanah dalam bercocok tanam agar lahan usaha tani tidak
rusak
Tujuan
Konservasi Tanah
1.
Mencegah
kerusakan tanah akibat erosi dan aliran permukaan
2.
Memperbaiki
tanah yang rusak/kritis
3.
Mengamankan
dan memelihara produktivitas tanah agar tercapai produksi yang optimal dalam
waktu tidak terbatas
4.
Meningkatkan
produktivitas lahan usaha tani
Metode
Vegetatif dalam Konservasi Tanah
1.
Penanaman
Tanaman Penutup Tanah (cover crop) atau
pupuk hijau
2.
Penanaman
Rumput
3.
Penanaman
menurut Kontur
4.
Penanaman
Sistem Jalur/Strip
5.
Rotasi
Tanaman
6.
Penggunaan
Sisa-sisa Tanaman (serasah), kompos, dan lainnya
1.
Tanaman Penutup
Tanah (cover crop)
1. Tanaman
penutup tanah rendah (kacang asu, calopogonium, centrosema, kacang ruji, dan kudzu)
2.
Tanaman
penutup tanah sedang atau perdu (orok-orok, lamtoro merah, petai cina,
teprosia, dan flemingia)
3.
Tanaman
penutup tanah tinggi (Sengon/jenjing, gamal, lamtoro gung, dan petai cina)
Manfaat Tanaman
Penutup Tanah (cover crop)
1.
Menahan
daya rusak air hujan
2.
Menambah
kesuburan tanah
3.
Mengurangi
pengikisan aliran permukaan (run off)
4.
Memperbaiki
tanah yang telah rusak
5.
Mempertahankan
produktivitas tanah
Cara Penanamannya
1.
Disebar
di seluruh permukaan tanah
2.
Dalam
strip memotong lereng dan antara strip-strip ditanami tanaman pangan
3.
Ditanam
secara tumpang sari dengan tanaman pokok
4.
Penanaman
dapat menggunakan biji atau stek
2. Jenis Rumput
untuk konservasi vegetative
Rumput
gajah, kolonjono, bahia, BB (Brachiaria brizantha), BD (Brachiaria decumbens)
Tempat
Penanaman
1.
Galengan/pematang
teras
2.
Talud
teras
3.
Dinding
dan dasar saluran pengairan/saluran pembuangan air
4.
Di
tebing-tebing sungai
Cara Penanaman
Rumput
Secara
rapat, menurut baris arah kontur, berselang-seling menurut arah lereng
membentuk seti tiga
Rumput
dapat ditanam dengan stek/pol (kumpulan rumput)
Untuk
menghindari agar tidak menjadi sarang hama (tikus) dilakukan pemangkasan pada
musim penghujan 30 hari sekali dan musim kemarau 40 hari sekali
Manfaat
penanaman rumput
Hampir
sama dengan cover crop, tetapi rumput dapat berfungsi sebagai penguat teras dan
guludan serta untuk pakan ternak
3. Penanaman
Menurut Kontur
Penanaman
menurut sabuk gunung atau memotong lereng dan diusahakan agar baris tanaman
cukup rapat
Cara
ini akan lebih efektif bila dikombinasikan dengan penggunaan mulsa, pengolahan
tanah minimum, dan lainnya
Manfaat
Penanaman Menurut Kontur
1.
Kecepatan
aliran dapat dikurangi
2.
Bahan-bahan
yang terangkut air/erosi dapat ditahan
4. Penanaman
Sistem Strip/Jalur
Cara
bercocok tanam yang membagi jalur-jalur tanaman pokok dengan jalur rumput/pupuk
hijau
Jalur
rumput sebaiknya di tengah antara dua galengan atau di tepi guludan
Penanaman
jalur atau strip lebih cocok pada lereng kurang dari 5 %
5.
Rotasi Tanaman
Penanaman
secara berganti-ganti menurut waktu dari jenis tanaman pada suatu bidang tanah
Tanaman
monokultur terus-menerus dapat mengakibatkan hilangnya tanah akibat erosi dan
siklus hidup hama dan penyakit lebih baik
Rotasi
tanaman dapat memutus rantai siklus hidup hama dan penyakit
6.
Penggunaan Sisa
Tanaman (Serasah), Kompos, dan lainnya
Serasah
merupakan bahan organik tanah (sisa jerami padi, tanaman penutup tanah, tanaman
pupuk hijau) yang mudah lapuk dan lainnya, disamping kompos
Keuntungan Sisa
Tanaman
1.
Tersedia
di areal pertanian
2.
Melindungi
tanah dari pukulan (tenaga kinetik) air hujan
3.
Memperlambat
aliran permukaan dan melindungi tanah dari erosi
4.
Tersedianya
bahan organik tanah
5.
Mengurangi
penguapan air tanah (evaporasi) pada musim kemarau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar