SAMPAH ORGANIK
UNTUK PEMBUATAN
PUPUK ORGANIK
Oleh : Sailan, SP, M.Si
KJF BP4K Kabupaten Bengkulu Tengah
dan Pembina P4S Cita Laksana Mandiri
Sampah
organik rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan lainnya dalam
keadaan lingkungan normal akan dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi
mineral, gas, dan air, kemudian akan terbentuklah humus
Sedangkan
sampah an-organik seperti besi, aluminium, kaca, dan bahan sintetik/plastik
sulit dan bahkan tidak dapat diuraikan oleh jasad-jasad renik
Upaya
Penanggulangan Sampah atau Limbah dapat dilakukan dengan :
1.
Pendaurulangan
(recycle), sebagai contoh dapat dilakukan modifikasi pembuatan kompos dengan pemeliharaan cacing
tanah yang akan mengahsilkan cacing tanah yang dapat dijual untuk pakan ternak,
sedangkan kompos dapat dijual atau digunakan untuk pupuk tanaman
2.
Penggunaulangan
(reuse), kaling bekas kue dapat dimanfaatkan untuk wadah makanan, botol selai
bekas untuk tempat bumbu, dan botol bekas sirup untuk tempat menyimpan air minum
3.
Pengurangan
bahan/penghematan (reduse) dan melakukan pemeliharaan (repair)
Pupuk Organik
Disebut sebagai pupuk alam yang
dibuat dari sisa tumbuhan, hewan, dan manusia
Dipergunakan
untuk memperbaiki sifat tanah
1.
Memudahkan
penyerapan air hujan
- Memperbaiki daya mengikat air
- Mengurangi erosi
- Memberikan lingkungan tumbuh yg baik bagi perkecambahan dan perkembangan akar
Keunggulan
Pupuk Organik
1.
Ramah
lingkungan
2.
Mudah
diperoleh disekitar tempat produksi
3.
Hasil produksi
lebih berkualitas == lebih enak
4.
Harga
jual produk lebih baik
Pupuk organik mempunyai multi fungsi yang
interaktif dan berdampak positif terhadap kesuburan fisik, kimia, dan biologis
tanah pertanian.
Hasil panen padi 5 ton/ha gabah kering giling
(GKG) dengan 6 ton jerami dalam 1 (satu) musim
telah menyerap hara dalam tanah : 123 kg N, 48 kg P2O5,
143 kg K2O, 12 kg S, dan 420 kg Si.
Pengembalian hara tersebut memerlukan kompos 8 ton/ha, apabila kompos tidak
diberikan maka terjadi defisit penyediaan unsur hara.
Jenis
Pupuk Organik
- Padat == ppk kandang, kompos, lumpur sawit, lumpur kertas, sampah, kascing, dll
- Cair == EM4, asam fumat
Bahan :
- 25
kg sampah organik basah (rajang dan padatkan== masukkan ke karung)
- 1 ltr air cucian beras
- ¼
kg gula pasir dilarutkan dg air sehingga menjadi 500 ml cairan
- 1
ltr air kelapa yg sdh tua
- 7
ltr air bersih == air sumur
Peralatan :
- Karung yg berpori
- Ember plastik 25
ltr
- Gayung
- Pengaduk dr kayu
- Tali rafia
-
Beban
-
Sarung tangan
-
Masker kain
Memperbanyak Pupuk Cair
Bahan :
- 1 ltr ppk cair
- 3 kg bekatul
- 1,25 ons gula pasir dilarutkan dg air == 250
ltr cairan
- ¼ kg terasi
- 5 ltr air bersih == air sumur
Peralatan :
- Ember plastik
- Pengaduk dr kayu
- Panci pemasak
- Botol
- Saringan
PUPUK PADAT
Bahan :
- 800 kg Bhn organik
- 1 ltr ppk cair organik
- 1/2 kg gula pasir dilarutkan dg air menjadi 1
ltr cairan
- 10 kg dedak/bekatul
- 10 kg ppk kandang
Peralatan :
- Karpet/terpal
- Plastik penutup
- Ember / gembor
-
Termometer
-
Cangkul
Kesimpulan :
1.
Sampah
organik dapat dimanfaatkan untuk pupuk cair dan padat yang lebih baik dengan
menggunakan metode permentasi
2.
Pupuk
organik mempunyai multi fungsi yang interaktif dan berdampak positif terhadap
kesuburan fisik, kimia, dan biologis tanah pertanian
3.
Upaya Penanggulangan Sampah atau Limbah dapat dilakukan dengan :
-
Pendaurulangan
(recycle)
-
Penggunaulangan
(reuse)
-
Pengurangan
bahan/penghematan (reduse) dan melakukan pemeliharaan (repair)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar