|
BUDIDAYA
TANAMAN TOMAT
(Solanum lycopersicum L.)
Oleh
: Sailan, SP, M.Si
KJF BP4K Kabupaten Bengkulu Tengah
dan Pembina P4S Cita Laksana Mandiri
Tomat adalah tanaman semusim, termasuk tanaman perdu,
dan kelompok tanaman yang berbunga.
Daunnya bercelah menyirip tanpa daun penumpu (stipula) umumnya ganjil (5
– 7 helai) dan di sela pasangan daun terdapat 1 atau 2 pasang daun kecil yang
berbentuk delta. Tomat merupakan sayuran
penting setelah kentang dan dapat hidup di dataran rendah hingga ketinggian
1.250 m dpl.
Tomat apel sangat digemari masyarakat perkotaan,
ukurannya besar, bulat berisi, dan kompak, di dalam buah banyak sekat, kulit
buah relative keras dan kuat sehingga mirip buah apel.
Tomat kentang buahnya bulat (tidak sebesar tomat
apel), daun lebat, isi buah kompak dan pekat.
Tomat keriting buahnya bulat lonjong, daging tebal,
bersekat dua, ukuran tidak terlalu basar, rasa kurang asam, dan kulit buah
tebal, daun – daunnya (rimbun, kriting, dan hijau kelam).
Tomat biasa buahnya agak gepeng dan bersekat banyak,
kulit luar buah tipis dan lunak, bagian dekat tangkai buah sering terjadi
pengerutan (bentuk tidak teratur), banyak di dataran rendah dan dijual saat
matang hijau.
Materi ini ditujukan kepada Bapak Ardo di Tanjung Sakti, Pagar Alam,
Bapak Sahidin di Kabupaten Lahat, dan Jamarin di Kabupaten Rejang Lebong.
Yth, Bapak Sailan dan Tim Siaran Pedesaan RRI Bengkulu
Bagaimana cara bercocok tanam Tomat, mohon untuk
dijelaskan melalui siaran pedesaan RRI Bengkulu ?
Lingkungan Tumbuh
Suhu udara 200 – 250 C dan suhu
tanah 150 – 180 C merupakan suhu optimum bagi pertumbuhan
tanaman tomat. Pigmen merah pada buah
tomat optimum terbentuk pada suhu udara 150 - 300 C, bila suhu > 300 C pigmen
merah akan terhambat dan akan terbentuk pigmen kuning. Oleh karena itu, buah tomat di dataran rendah
cenderung merah kekuningan di banding yang berasal dari dataran tinggi.
Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman tomat
adalah Andosol dengan tekstur liat berpasir dan pH 5,0 – 6,5.
Tomat sangat peka terhadap perubahan cuaca, karena itu
waktu tanam perlu diperhatikan. Saat
yang paling baik untuk menanam tomat adalah 2 bulan sebelum musim hujan berakhir
(saat berbunga dan pematangan buah) berlangsung pada musim kemarau. Bila pembungaan terjadi pada musim penghujan,
bunga akan gugur karena terkena pukulan air hujan.
Pembibitan
-
Pilih varietas unggul bersertifikat sesuai kondisi agroekosistem
(300 – 500 g/ha)
-
Benih direndam air hangat selama 6 jam
-
Semaikan benih pada polybag (4 x 5 cm) yang sudah
diisi campuran tanah dan pupuk kandang (1 : 1) dan dicampur Curater atau
Furadan 3 G secukupnya
-
Bibit siap dipindahkan ke lapangan umur 25 hari atau
sudah berdaun 3 – 4 helai
Pengolahan tanah dan pemupukan
-
Pembajakan atau pencangkulan tanah se dalam 30 cm
-
Sisir tanah untuk membersihkan lahan (sisa tanaman
atau material yang tidak berguna : batang, akar, bonggol tanaman)
-
Buat bedengan – bedengan (panjang 10 m, lebar 100 cm,
tinggi 40 cm, dan jarak antar bedengan 35 – 50 cm) sambil dibersihkan dari
benih-benih gulma.
-
Lakukan pemupukan
(Urea 250 kg/ha atau 0,25 kg/bedengan, TSP 180 kg/ha atau 0,18
kg/bedengan, dan KCl 8 kg/ha atau 0,18 kg/bedengan).
-
Takaran setiap jenis pupuk harus tepat, terutama
Nitrogen karena tomat sangat peka terhadap pupuk Nitrogen. Kelebihan Nitrogen mengakibatkan busuk ujung
buah.
-
Penanaman tanpa mulsa (Urea diberikan saat tanaman
berumur 5 hari dan 30 hari dengan masing-masing ½ dosis)
-
Penanaman dengan mulsa, Urea diaplikasikan sekaligus
sebelum mulsa dihamparkan
-
Campurkan (ketiga pupuk buatan tersebut), ditebarkan
merata di atas permukaan tanah, lalu diaduk merata dengan tanah)
-
Setelah itu bedengan disiram secukupnya (bedengan
menjadi lembab dan pupuk meresap ke dalam tanah)
Pemulsaan dengan
MPPH
Efek pemantulan cahaya matahari oleh permukaan mulsa
perak akan memperbaiki iklim mikro tanaman dan mengubah perimbangan cahaya
matahari yang diterima daun – daun tanaman, sehingga proses fotosintesis dapat
lebih dipacu dan kualitas buah akan meningkat.
Bahan dan alat (MPPH, paku dari bambu berbentuk “U” 60
buah/bedeng, dan palu bambu, turus – turus bambu panjang 2 m)
Pemasangan MPPH sebaiknya siang hari (mata hari bersinar
cerah) agar bahan mulsa memuai maksimal.
Cara Pemasangan MMPH
1. Rentangkan MPPH hingga menutupi semua bedengan
2. Bagian pinggiran bedengan diberi paku bilahan bambu
dan ditancapkan di sekeliling bedengan dengan jarak 50 cm.
3. Setelah mulsa dipasang, lakukan pelubangan pada
mulsa dengan kaling bekas susu yang salah satu ujungnya diasah hingga tajam dan
bagian satunya diberi pegangan (tempelkan ke permukaan bedengan bermulsa, lalu
ditekan dan diputar bulak –balik) dengan jarak antar lubang tanaman 60 x 50 cm
4. Setelah semua lubang tanaman dibuat, lakukan
penanaman tomat (1 tanaman/lubang), dan pasang turus pada setiap tanaman.
Pemeliharaan Tanaman
1. Bila terdapat tanaman kurang sehat dan mati lakukan
penyulaman pada umur 2 minggu setelah tanam
2. Lakukan penyiangan sesering mungkin
3. Lakukan penyiraman bila dianggap perlu
4. Lakukan pembumbunan agar tanah menjadi gembur
4. Sanitasi kebun dan bila terdapat gejala serangan
hama dan penyakit lakukan pengendalian secara terpadu (biologis, mekanis, dan
kimiawi) secara bijaksana
5. Usahakan agar buah tidak menyentuh bahan mulsa atau
tanah, buah akan lebih baik bila dibiarkan bergelantungan
6. Saat tanaman mulai berbunga, lakukan pemotongan pucuk agar
persaingan antar organ terhadap hasil – hasil fotosintesis dapat dikurangi
7. Lakukan penjarangan buah (tinggalkan 3 – 4
buah/cabang atau 6 – 8 buah/cabang)
8. Mintalah petunjuk dan bimbingan yang benar kepada
Penyuluh Pertanian setempat
Panen
1. Buah tomat dapat dipanen setelah berumur 60 – 100
HST (tergantung varietas)
2. Ciri buah masak (kulit buah berubah dari hijau menjadi kekuning –
kuningan)
3. Pemetikan dilakukan pagi atau sore hari dalam
keadaan cuaca cerah
4. Pemetikan dilakukan dengan memuntir buah yang masak
satu per satu secara hati – hati hingga tangkai buah putus
5. Gunakan wadah yang baik untuk menampung buah yang dipetik dan
jangan sekali – kali membanting buah atau wadah
6. Pemetikan buah 2 – 3 hari sekali sampai semua buah
habis dipetik
Selamat mencoba dan nantikan tips budidaya hasil
rekayasa teknologi pertanian lainnya, agar Bapak/Ibu tani dapat
mengimplementasikan apa yang ada dalam pikiran Bapak/Ibu tani hingga menjadi kenyataan yang benarproduksi
dan pendapatan meningkat hingga memberikan kepuasan yang berarti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar