Senin, 10 Desember 2012

OKULASI KARET DAN PEMUPUKAN KOPI




 
JAWABAN PERTANYAAN
PENDENGAR SIARAN PEDESAAN
(Bagian XIII)
Oleh  :   Sailan, SP, M.Si
KJF BP4K Kabupaten Bengkulu Tengah
dan Pembina P4S Cita Laksana Mandiri



Pertanyaan dari Bapak Jahamuddin di Air Nipis Bengkulu Selatan.

Assalamu’alaikum W.W.

Bapak Sailan, saya mau Tanya tentang karet, saya kurang mampu untuk melakukan okulasi, bagaimana bibit unggul PR 300 yang saya beli dari Sembawa Musibanyuasin (Sumsel) langsung tanam tanpa okulasi, apakah masih menghasilkan getah banyak ? Pada saat ini bibit sudah berumur 3 bulan.

Terima kasih, saya tunggu jawabannya.

Jawaban Pertanyaan :

Terima kasih untuk Bapak Jahamuddin di Air Nipis Bengkulu Selatan

Berdasarkan Rekomendasi klon karet periode 2006 – 2010 dari Pusat Penelitian Karet, Balai Penelitian Sembawa, bahwa klon yang dianjurkan untuk benih batang bawah berumur > 10 tahun (GT 1, AVROS 2037, BPM 24, PB 260, dan RRIC 100).  

Biji dari klon LCB 1320, PR 228, dan PR 300 bila masih dapat diperoleh masih dapat digunakan dengan pertimbangan kepentingan pengguna untuk penanaman klon tersebut pada wilayah tertentu, tetapi tidak masuk dalam rekomendasi

Tanaman karet yang berasal dari biji, produksi getahnya belum tentu akan sebanyak induknya, karena  ada beberapa kemungkinan antara lain adalah :

1. Getahnya sama banyak seperti induknya
2. Getahnya bisa lebih banyak dari induknya
3. Getahnya lebih sedikit dari induknya
Keadaan ini tergantung kepada sifat genotif, Fenotif, dan lingkungan (melliu).

Sedikit saya berikan ilustrasi bahwa :
Frekuensi gen tanaman ada yang dominan dan resesif
Bila kita menanam bunga dari persilangan Merah (dominan) >< Putih (resesif), maka akan kita peroleh frekuensi genotif pada generasi berikutnya bunga : Merah, Merah muda, dan Putih.

Selain itu, keadaan lingkungan sangat menentukan dalam produksi tanaman karet, mudah-mudahan produksi tanaman karet Bapak Jahamuddin yang akan ditanam tanpa okulasi lebih banyak yang dominan seperti induknya (PR 300) sehingga akan menghasilkan getah yang banyak.

Pertanyaan dari Bapak Riko Pasma Air Keruh, Empat Lawang.

Selamat malam, saya petani kopi (Riko) ingin bertanya, bagaimana pemupukan yang baik pada tanaman kopi, kapan waktunya dan dosisnya/batang.

Siaran RRI Bengkulu sangat baik diterima di daerah kami.
Mohon dibahas di siaran pedesaan RRI Bengkulu, sebelumnya diucapkan terima kasih.

Jawaban Pertanyaan :

Terima kasih untuk Bapak Riko di Pasma Air Keruh, Empat Lawang.

Setiap produksi 1.000 kg kopi kering (5.000 kg kopi basah) terdapat 40 kg N, 6 kg P2O5, dan 50 kg K2O. Andaikata pemupukan hanya dimaksudkan hanya untuk produksi kopi saja, maka dapat diimbangi dengan pemberian 87 kg Urea, 35 kg Superphosphat, dan 100 kg ZK.

Zat makanan yang diambil oleh tanaman kopi diperlukan juga untuk kepentingan vegetatif, pertumbuhan pohon, akar, batang, daun, dan sebagainya.  Oleh karena itu, untuk kepentingan 5.000 kg kopi segar dan vegetatif, pertumbuhan pohon, akar, batang, daun, dan sebagainya dibutuhkan  50 kg N, 35 kg P2O5, dan 200 kg K2O atau sama dengan 326 kg Urea, 195 kg Superphosphat, dan 400 kg ZK.

Jika dalam 1 ha terdapat 1.200 batang kopi, maka dapat dikonversikan untuk kebutuhan pupuk untuk tiap batang kopi menjadi 275 gr Urea, 165 gr  Superphosphat, dan 335 gr ZK.

Waktu Pemupukan

Pemberian pupuk Urea pertama, P, dan K dilakukan pada akhir musim penghujan atau permulaan musim kemarau (Maret - Mei) pada saat sebelum berbunga, sedangkan pemberian Urea kedua pada akhir musim kemarau atau awal musim penghujan (Oktober – Nopember) setelah pembungaan atau menjelang pembentukan buah.

Dosis Pemupukan/Pohon/Tahun

Sebagai patokan jumlah pupuk yang diberikan pada tanaman kopi per pohon adalah :

1. Kopi muda (belum bercabang) sampai umur 2 tahun, pemupukan pertama pada umur 3 bulan, setiap tahun per pohon (58 gr Urea, 133 gr Superphosphate atau NP 60 gr)
2. Umur 2 – 4 tahun (110 gr Urea, 150 gr  Superphosphat, dan 100 gr ZK)
2. Umur 4 – 5 tahun (182 gr Urea, 162 gr  Superphosphat, dan 217 gr ZK)
3. Umur 5 – 6 tahun (196 gr Urea, 75 gr  Superphosphat, dan 200 gr ZK)
4. Setelah tanaman betul – betul produktif diberikan 600 – 750 gr NPK

Kombinasi pemberian pupuk N, P2O5, dan K2O yang cukup akan menjamin mutu dan produksi yang tinggi.

Untuk memperkaya humus, memperbaiki struktur tanah, dan mulsa, dianjurkan untuk menggunakan pupuk organik (pupuk kandang, kompos, pupuk hijau, dan sisa-sisa pemangkasan daun-daun yang membusuk, daging buah kopi yang sudah kering).

Cara Pemupukan :

1. Singkirkan mulsa yang ada, sebarkan pupuk majemuk (NPK)/dimasukkan ke dalam tanah dengan pencangkulan ringan, lalu mulsanya dikembalikan seperti semula

2. Campurkan pupuk tunggal (Urea, Superphosphate, ZK), masukkan ke dalam tanah dengan pencangkulan ringan (25 cm dari batang untuk tanaman muda), sedangkan untuk tanaman umur 2 tahun dan yang sedang produktif pada jarak 50 – 100 cm dari batang atau ¾ lebar tajuk tanaman.

3. Bila menggunakan pupuk cair, larutkan dalam air, kemudian disemprotkan ke bagian tanaman kopi.

4. Cara lainnya dengan membuat rorak antar tanaman, pupuk dimasukkan dalam rorak dan ditimbun dengan tanah.

5. Untuk kebun yang topografinya curam, pupuk diberikan di bagian atas lereng  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar