Senin, 10 Desember 2012

PENGENDALIAN PENYAKIT BERCAK DAUN CABE



JAWABAN PERTANYAAN
PENDENGAR SIARAN PEDESAAN
(Bagian XIV)
Oleh  :   Sailan, SP, M.Si
KJF BP4K Kabupaten Bengkulu Tengah
dan Pembina P4S Cita Laksana Mandiri

Pertanyaan dari Bapak Ardi di Napal Jungur

Tanaman cabe saya menunjukkan gejala daun muda/pucuk berwarna kuning, bintik-bintik hitam, kemudian pertumbuhannya terhambat, daun dan buah rontok.

Jawaban Pertanyaan  :

Terima kasih untuk Bapak Ardi di Napal Jungur.

Dari keterangan yang Bapak sampaikan kepada saya diperkirakan tanaman cabe Bapak terserang penyakit Bercak Daun, yang disebabkan oleh cendawan/jamur (Cercospora capsici Heald et Wolf)

Gejala Serangan :

1. Terdapat bercak-bercak kecil kebasah- basahan di daun
2. Bercak meluas dengan garis tengah lebih kurang 0,5 cm
3. Serangan berat mengakibatkan daun menguning dan gugur atau daun langsung gugur

Cara Pengendaliannya :

1. Perlakuan Benih
2. Pengaturan jarak tanam
3. Sanitasi lingkungan
4. Pemusnahan tanaman yang terserang
5. Rotasi Tanaman
6. Penggunaan Fungisida
I. Perlakuan Benih

1. Ambil air hangat (50 - 600 C) secukupnya, lalu rendam benih cabe selama 15 – 30 menit.

2. Atau dapat digunakan air dingin dicampur dengan Benlate sebanyak 0,5 gr/liter air atau campuran air dingin dengan Orthocide 1 gram/liter air.

-          Lubangi kantong kemasan benih dengan paku agar udara bisa masuk (usahakan jangan mengenai biji/benih yang ada di dalam kemasan)

-           Rendamkan kemasan yang berisi benih ke dalam larutan air + Benlate 0,5 gram/liter air atau Orthocide 1 gram/liter air selama 4 – 6 jam.

-          Buka kemasan benih, ambil benih yang ada dan tiriskan

-          Setelah itu benih dapat disemaikan di bedengan atau di polybag.

II. Pengaturan jarak tanam

-          Jarak tanam tergantung dengan kesuburan tanah dan varietas yang digunakan

-          Jarak tanam cabe merah umumnya 50 x 60 cm, 60 x 70 cm, dan 70 x 70 cm)

-          Usahakan arah barisan tanaman Timur – Barat untuk tanah datar, sedangkan untuk tanah miring disesuaikan dengan kontur tanah

-          Untuk tanah datar, karena kesuburan dianggap relatif sama, maka arah barisan tanaman Timur – Barat diharapkan adanya penyebaran pembagian sinar matahari dapat merata.

-          Untuk tanah miring, kita asumsikan bahwa pembagian sinar matahari merata, sedangkan tingkat kesuburan tanah dari puncak – bawah kemiringan  tidak sama, oleh karena itu barisan tanaman harus mengikuti kontur tanah.

III. Sanitasi Lingkungan

-          Kebersihan lingkungan pertanaman cabe sangat diharapkan untuk menjamin agar tanaman cabe dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.

-          Tanaman cabe harus bersih dari gulma, dan bebas dari inang hama dan penyakit.

IV. Pemusnahan Tanaman yang Terserang

-          Tanaman yang terserang harus segera dimusnahkan (eradikasi) agar penyakit tidak berkembang dan menular ke tanaman cabe lainnya

-          Lubang bekas tanaman cabe diberi bara api atau dengan belerang

V. Rotasi Tanaman 

-          Diusahakan agar tidak menanam secara terus –menerus tanaman cabe, oleh karena itu perlu dipertimbangkan untuk dilakukan pergiliran tanaman agar siklus hama dan penyakit dapat diputus.

-          Tidak menanam tanaman yang sejenis dengan tanaman cabe.

VI. Penggunaan Fungisida

-          Gunakan fungisida sesuai anjuran petugas pertanian

-          Fungisida yang dapat digunakan adalah Antracol 70 WP, Daconil 75 WP, Mancozeb 80 WP, Topsin M7 WP, Anvil 50 SC, Dithane M 45, Velimek 80 WP, Tiezene 80 WP, Dorosal 60 WP, dan Benlete.

Kesimpulan :

1.  Lebih baik mencegah dari pada mengobati, oleh karena itu sebelum melaksanakan budidaya tanaman, mintalah petunjuk yang benar kepada Penyuluh Pertanian.

2. Gunakanlah benih unggul bermutu

3. Lakukan perlakuan benih, pengaturan jarak tanam, sanitasi lingkungan, dan rotasi tanaman

4. Pemberian pupuk Kalium (MOP/KCl) dapat meningkatkan kekebalan anti gen dan anti body tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.

5. Penggunaan bahan kimia fungisida dapat dilakukan dengan cara bijaksana dan harus mempertimbangan cost yang dikorbankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar