JAWABAN PERTANYAAN
PENDENGAR SIARAN PEDESAAN
(Bagian XIV)
Oleh
: Sailan, SP, M.Si
KJF BP4K Kabupaten Bengkulu Tengah
dan Pembina P4S Cita Laksana Mandiri
Pertanyaan
dari Bapak Ardi di Napal Jungur
Tanaman cabe saya menunjukkan gejala
daun muda/pucuk berwarna kuning, bintik-bintik hitam, kemudian pertumbuhannya
terhambat, daun dan buah rontok.
Jawaban
Pertanyaan :
Terima kasih untuk Bapak Ardi di Napal
Jungur.
Dari keterangan yang Bapak sampaikan
kepada saya diperkirakan tanaman cabe Bapak terserang penyakit Bercak Daun,
yang disebabkan oleh cendawan/jamur (Cercospora capsici Heald et Wolf)
Gejala
Serangan :
1.
Terdapat bercak-bercak kecil kebasah- basahan di daun
2.
Bercak meluas dengan garis tengah lebih kurang 0,5 cm
3.
Serangan berat mengakibatkan daun menguning dan gugur atau daun langsung gugur
Cara
Pengendaliannya :
1. Perlakuan Benih
2. Pengaturan jarak tanam
3. Sanitasi lingkungan
4. Pemusnahan tanaman yang terserang
5. Rotasi Tanaman
6. Penggunaan Fungisida
I.
Perlakuan Benih
1.
Ambil air hangat (50 - 600 C) secukupnya, lalu rendam benih cabe
selama 15 – 30 menit.
2.
Atau dapat digunakan air dingin dicampur dengan Benlate sebanyak 0,5 gr/liter
air atau campuran air dingin dengan Orthocide 1 gram/liter air.
-
Lubangi
kantong kemasan benih dengan paku agar udara bisa masuk (usahakan jangan
mengenai biji/benih yang ada di dalam kemasan)
-
Rendamkan kemasan yang berisi benih ke dalam
larutan air + Benlate 0,5 gram/liter air atau Orthocide 1 gram/liter air selama
4 – 6 jam.
-
Buka
kemasan benih, ambil benih yang ada dan tiriskan
-
Setelah
itu benih dapat disemaikan di bedengan atau di polybag.
II.
Pengaturan jarak tanam
-
Jarak
tanam tergantung dengan kesuburan tanah dan varietas yang digunakan
-
Jarak
tanam cabe merah umumnya 50 x 60 cm, 60 x 70 cm, dan 70 x 70 cm)
-
Usahakan
arah barisan tanaman Timur – Barat untuk tanah datar, sedangkan untuk tanah
miring disesuaikan dengan kontur tanah
-
Untuk
tanah datar, karena kesuburan dianggap relatif sama, maka arah barisan tanaman
Timur – Barat diharapkan adanya penyebaran pembagian sinar matahari dapat
merata.
-
Untuk
tanah miring, kita asumsikan bahwa pembagian sinar matahari merata, sedangkan
tingkat kesuburan tanah dari puncak – bawah kemiringan tidak sama, oleh karena itu barisan tanaman
harus mengikuti kontur tanah.
III.
Sanitasi Lingkungan
-
Kebersihan
lingkungan pertanaman cabe sangat diharapkan untuk menjamin agar tanaman cabe
dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
-
Tanaman
cabe harus bersih dari gulma, dan bebas dari inang hama dan penyakit.
IV.
Pemusnahan Tanaman yang Terserang
-
Tanaman
yang terserang harus segera dimusnahkan (eradikasi) agar penyakit tidak berkembang dan menular ke tanaman cabe lainnya
-
Lubang
bekas tanaman cabe diberi bara api atau dengan belerang
V.
Rotasi Tanaman
-
Diusahakan
agar tidak menanam secara terus –menerus tanaman cabe, oleh karena itu perlu
dipertimbangkan untuk dilakukan pergiliran tanaman agar siklus hama dan
penyakit dapat diputus.
-
Tidak
menanam tanaman yang sejenis dengan tanaman cabe.
VI.
Penggunaan Fungisida
-
Gunakan
fungisida sesuai anjuran petugas pertanian
-
Fungisida
yang dapat digunakan adalah Antracol 70 WP, Daconil 75 WP, Mancozeb 80 WP, Topsin M7 WP,
Anvil 50 SC, Dithane M 45, Velimek 80 WP, Tiezene 80 WP, Dorosal 60 WP, dan Benlete.
Kesimpulan :
1. Lebih baik mencegah dari pada mengobati, oleh
karena itu sebelum melaksanakan budidaya tanaman, mintalah petunjuk yang benar
kepada Penyuluh Pertanian.
2. Gunakanlah
benih unggul bermutu
3. Lakukan perlakuan benih, pengaturan jarak tanam,
sanitasi lingkungan, dan rotasi tanaman
4. Pemberian pupuk Kalium (MOP/KCl)
dapat meningkatkan kekebalan anti gen dan anti body tanaman terhadap serangan hama
dan penyakit.
5. Penggunaan bahan kimia fungisida
dapat dilakukan dengan cara bijaksana dan harus mempertimbangan cost yang
dikorbankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar