|
PERAN PUPUK KALIUM DALAM
MENDUKUNG PERTANIAN
INTENSIF DAN MODERN
Oleh : Sailan, SP, M.Si
KJF BP4K Kabupaten Bengkulu Tengah
Kecenderungan
penerapan system pertanian intensif dan modern saat ini mengakibatkan adanya
perubahan keperluan pupuk bagi pertanaman.
Peningkatan frekuensi penanaman dalam satuan waktu menyebabkan
berkurangnya hara di dalam tanah, berkurangnya masa bera, dan semakin
singkatnya periode kering bagi tanah mengeluarkan gas beracun (metan dan H2S).
Dalam upaya
peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dari 100 menjadi 200 dan bahkan 300 atau lebih,
sebagian petani membersihkan lahan sawahnya dengan membakar jerami padi dan sebagian lainnya digunakan untuk bahan
kertas dan pakan ternak. Keadaan ini
menyebabkan berkurangnya kadar bahan organic tanah dan terputusnya siklus hara
di lahan sawah.
Selain dari pada
itu, untuk mencapai hasil yang tinggi digunakan jarak tanam rapat, dengan
asumsi populasi tanaman akan lebih banyak dan produksinya akan tinggi pula.
Untuk
mendapatkan produksi yang tinggi, petani cenderung menggunakan Nitrogen lebih
banyak. Apabila kebutuhan Nitrogen
tanaman ditambah, maka diperlukan
penambahan hara lainnya, termasuk diantaranya adalah Kalium. Penggunaan Nitrogen yang lebih banyak tanpa
diimbangi dengan unsure hara lainnya akan mengakibatkan tanaman mudah terserang
hama dan penyakit dan mudah rebah.
Ciri-ciri
pertanian intensif dan modern :
1. Pertanaman
dilakukan secara intensif ( > 2 kali dalam 1 tahun)
2. Singkatnya
waktu bera
3. Mengejar
hasil tinggi
4. Menggunakan
jarak tanam rapat
5. Pemupukan
lebih tinggi
6. Pengolahan
tanah lebih cepat
7. Lebih banyak
menggunakan mesin dan alat pertanian
Akibat
Penggunaan Jarak Tanam Rapat :
1. Tanaman lebih mudah terserang hama dan
penyakit
2. Tanaman lebih mudah rebah
3. Tanaman lebih peka terhadap kekeringan (> banyak air yang
terekstrak akar tanaman)
Pengaruh
Positif Pupuk Kalium terhadap Komponen
Hasil Tanaman
Karena peran
Kalium dalam metabolisme karbohidrat dan translokasinya ke malai serta
aktivitas enzim, maka pengaruh positif
Kalium terhadap komponen hasil :
1. Mengurangi persentase gabah
hampa
2. Meningkatkan jumlah malai per
rumpun
3. Menambah jumlah gabah per
malai
4. Menambah bobot 1.000 butir
gabah
Hubungan
kebutuhan Nitrogen dan Kalium dalam meningkatkan Hasil Padi
1. Naiknya hasil akibat pemberian 174 kg
N/ha yaitu dari 3,4 ton menjadi 9,8 ton/ha meningkatkan serapan hara Kalium
dari 69 kg menjadi 258 kg K/ha.
Hal
ini menunjukkan bahwa besarnya peningkatan keperluan hara K bagi tanaman pada
tingkat hasil yang tinggi.
2. Pemupukan 180 kg N/ha menaikkan konsentrasi gabah dari 0,82 % menjadi 1,24 %
N dan konsentrasi jerami dari 0,34 % menjadi 0,63 % N.
Meningkatnya
konsentrasi N menyebabkan daun dan pelepah daun melemah. Bila konsentrasi N
tidak diimbangi dengan K, maka tanaman akan mudah terserang hama dan penyakit
serta mudah rebah.
3. Besarnya keragaman konsentrasi K
dapat dilihat dari nisbah N/K jerami 0,48 sampai 1,49 dan gabah 3,0 sampai 10,1.
Nisbah
yang tinggi menunjukkan bahwa kurangnya status K tanaman atau kurangnya suplai
K bagi tanaman untuk mendukung hasil tinggi dan kestabilan hasil.
Nisbah
yang rendah menunjukkan bahwa rendahnya status N tanaman (tingkat hasil rendah)
sedangkan suplai K cukup.
Akibat
Kekurangan hara Kalium menyebabkan
perkembangan organela sel dan jaringan, khloroplas dan mitokondria tidak
normal. Hal ini menyebabkan fotosintesis
dan produksi karbohidrat terlambat dan produksi rendah.
Fungsi
Kalium terhadap Ketahanan Tanaman dari Kerebahan
Pemberian
Nitrogen tinggi tidak diimbangi dengan pemupukan K, maka tanah tidak dapat
mensuplai K cukup, akibatnya nisbah N/K tinggi dan tanaman mudah rebah. Selain itu kekurangan Kalium menyebabkan
jaringan pembuluh kayu dan pembuluh tapis serta korteks terganggu.
Fungsi
Kalium terhadap Kekeringan
Pemupukan Kalium
meningkatkan kadar air tanaman padi sawah atau padi gogo, karena itu status air
tanaman akan lebih baik. Bila kekurangan
Kalium, maka turgor sel berkurang dan mengakibatkan tanaman mudah layu dari
cekaman kekeringan.
Fungsi
Kalium terhadap Serangan Hama dan
Penyakit
Kalium
berpengaruh positif terhadap kadar lignin jaringan skelenkhim di bawah lapisan
epidermis dan sel-sel sekitar jaringan pembuluh, akibatnya daun tanaman menjadi
kasar. Bila tanaman kekurangan Kalium,
maka kadar ligninnya rendah dan mudah terserang cendawan.
Kalium dapat
meningkatkan ketahanan tanaman padi dari serangan penyakit : busuk batang
(Helminthosporium sigmodium), bakteri lepuh daun (leaf blight), bercak daun
coklat (Ophiobolus miyabeanus), busuk pelepah daun ( Cortitium), kresek
(Xanthomonas oryzae), dan Piricularia oryzae.
Karena daun
tanaman menjadi kasar, maka secara fisik dapat mengurangi gangguan akibat
serangan hama.
Fungsi
Kalium terhadap Keracunan Besi dan Salinitas
Pemupukan Kalium
dapat mengurangi kadar besi tanaman dan terhindar dari gejala karat daun
(bronzing) serta dapat meningkatkan hasil.
Tanaman kekurangan Kalium lebih rentan terhadap salinitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar