Minggu, 30 Desember 2012

MULSA


PENGGUNAAN MULSA

Oleh  :   Sailan, SP, M.Si
KJF BP4K Kabupaten Bengkulu Tengah
dan Pembina P4S Cita Laksana Mandiri


Upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan produksi pertanian adalah : penggunaan benih atau bibit unggul (faktor genetis) dan perbaikan atau manipulasi lingkungan tumbuh tanaman (faktor lingkungan).

Bidang pemuliaan tanaman telah berhasil menciptakan benih-benih unggul hingga mampu meningkatkan produksi tanaman per hektar.

Dengan berpedoman pada hasil penelitian Balai-balai Penelitian dan Perguruan Tinggi, para petani sering melakukan upaya manipulasi lingkungan tumbuhan dengan menggunakan pemulsaan lahan pertanian.

Mulsa adalah :                                                             

Bahan atau material yang sengaja dihamparkan di permukaan tanah atau lahan pertanian. 

Pada awalnya, metode mulsa ini merupakan penemuan petani, dengan pemahaman petani bahwa sesuatu itu akan awet bila ditutupi, dengan cara mencoba-coba (trial and error) lahan ditutupi dengan bahan-bahan atau limbah hasil pertanian (dedaunan, batang, dan jerami).

Dewasa ini mulsa yang digunakan semakin beragam, bukan hanya bahan alami tetapi sudah menggunakan bahan sintetis seperti plastik polietilen.

Manfaat Penggunaan Mulsa

Awalnya digunakan untuk mencegah erosi air dan angin serta mencegah kekeringan tanah.  Tetapi pada saat ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penangkapan radiasi matahari oleh daun tanaman.

1. Manfaat untuk tanaman
-       Kompetisi dengan gulma untuk mendapatkan sinar matahari, dengan adanya mulsa benih gulma dan pertumbuhannya akan terhalang
-       Penyerapan hara tanaman menjadi optimal
-       Meningkatkan produksi tanaman
-       Meningkatkan laju tumbuh tanaman

2. Manfaat terhadap kestabilan agregat dan kimia tanah
-       Menahan energi kinetik air hujan
-       Pengendalian erosi

(Pukulan air hujan yang jatuh ke permukaan tanah memiliki bentuk energi potensial dan kinetik.  Sebelum jatuh sebagai hujan (energi potensial), tetapi pada saat air hujan jatuh, energi potensial berubah menjadi energi kinetik. Semakin dekat permukaan tanah energi potensial semakin kecil dan sebaliknya energi kinetik semakin besar dan menghancurkan agregat tanah)

-       Fungsi tidak langsung terhadap sifat kimia tanah sebagai pengendali erosi

-       Fungsi langsung terhadap sifat kimia tanah terjadi pada mulsa organik (jerami,rerumputan, alang-alang, dan sisa tanaman) akibat pelapukan bahan mulsa.

3. Manfaat terhadap ketersediaan Air Tanah

-       Mencegah evaporasi (air menguap dari permukaan tanah), air menguap hanya melalui transpirasi (melalui daun).  Akibat adanya transpirasi, maka tanaman dapat menarik air dari dalam tanah dan larutan hara yang dibutuhkan tanaman.

-       Pada tanah terbuka (bare soil) dengan air tanah setebal 1,5 cm akan menguap 3 – 5 hari, sedangkan tanah yang diberi mulsa menguap 6 minggu.

4. Manfaat terhadap neraca energi

-       Mengubah warna tanah dan albedo tanah
-       Panas yang mengalir ke dalam tanah lebih sedikit
-       Suhu maksimum harian lebih rendah

5. Manfaat terhadap pemeliharaan tanaman

-       Menghemat biaya, tenaga, dan waktu pemupukan, penyiraman, dan penyiangan

Tanaman yang dapat diberi teknologi mulsa

Mulsa dapat dimanfaatkan untuk tanaman semusin dan non semusim. 

Walaupun demikian tidak semua tanaman semusim dapat dibudidayakan dengan teknik pemulsaan (pemulsaan pada Wortel agak sulit dilakukan, karena tekstur daunnya saling menutupi, lebat, dan dekat permukaan tanah, kalau tetap dilakukan iklim mikro wortel tidak terlalu dipengaruhi, pemulsaan hanya untuk menghambat gulma saja).

Lingkungan tanah yang sangat mempengaruhi produktivitas tanaman yang berkaitan dengan teknik pemulsaan

1. Erosi
2. Kadar air tanah
3. Suhu tanah
4. Udara tanah
5. Refleksi radiasi matahari oleh permukaan tanah        

Bahan Mulsa

1.      Mulsa organik (jerami padi, batang jagung, batang kacang tanah, batang kedelai, daun pisang, pelepah batang pisang, daun tebu, alang-alang, dan serbuk gergaji)

2.      Mulsa anorganik (Semua bahan batuan dalam berbagai bentuk dan ukuran : batu kerikil, pasir kasar, batu koral, batu bata, dan batu gravel). Sering digunakan untuk tanaman hias dalam pot
3.      Mulsa kimia sintetis (bahan plastik dan kimia lainnya). Bahan plastik (plastik transparan, plastik hitam, plastik perak, dan plastik perak hitam).  Bahan kimia (emulsi dan sebagai soil conditioner) : bitumin, krilium, aspal, glioksal MW, anionik, dan lateks cair

Kelebihan dan kekurangan dalam pemanfaatan mulsa organik (jerami padi)

Kelebihannya :
1.      Diperoleh secara bebas/gratis
2.      Dapat menurunkan suhu tanah
3.      Menekan erosi (konservasi tanah)
4.      Menghambat pertumbuhan gulma
5.      Sebagai bahan organik tanah

Kekuranganya :
1.      Hanya tersedia pada waktu musim panen
2.      Tersedia di sentra produksi saja karena itu perlu biaya tambahan untuk kebutuhan daerah lainnya
3.      Hanya digunakan untuk satu musim saja

Kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan mulsa kimia sintetik :

Kelebihannya :
1.      Dapat diperoleh setiap saat
2.      Mempunyai efek beragaman terhadap suhu tanah (tergantung jenis plastik)
3.      Dapat menekan erosi
4.      Mudah diangkut dan dapat digunakan di setiap tempat
5.      Menekan pertumbuhan gulma
6.      Dapat digunakan lebih dari 1 musim tanam

Kekurangannya :
1.      Sukar lapuk dan tidak dapat menambah kesuburan tanah
2.      Harganya relatif mahal

Pada saat ini mulsa plastik banyak dugunakan oleh para petani

Mulsa plastik sesuai digunakan dalam pembudidayaan tanaman yang struktur perakarannya dangkal, tajuk tanaman tidak terlalu lebat, dan tinggi tanaman lebih dari 0,5 m. 



Mulsa plastik yang sering digunakan oleh para petani adalah :

1.      Mulsa plastik putih (MPP) cocok untuk tanaman dataran tinggi yang ingin dibudidayakan di dataran rendah sampai medium (semangka, melon, cabe hibrida, dan terung-terungan)

2.      Mulsa plastik transparan (MPT) cocok untuk tanaman dataran rendah yang ingin dibudidayakan di dataran tinggi (bawang merah dataran rendah)

3.      Mulsa plastik hitam (MPH) cocok untuk tanaman dataran rendah yang struktur tajuknya tidak terlalu tinggi dan akan dibudidayakan di dataran tinggi.

4.      Mulsa plastik perak hitam (MPPH) cocok untuk semangka hibrida, terung-terungan, melon, kentang, dan cabe hibrida.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar