PENGGUNAAN MULSA
Oleh : Sailan, SP, M.Si
KJF BP4K Kabupaten Bengkulu Tengah
dan Pembina P4S Cita Laksana Mandiri
Upaya yang dapat dilakukan dalam
peningkatan produksi pertanian adalah : penggunaan benih atau bibit unggul (faktor
genetis) dan perbaikan atau manipulasi lingkungan tumbuh tanaman (faktor
lingkungan).
Bidang pemuliaan tanaman telah berhasil
menciptakan benih-benih unggul hingga mampu meningkatkan produksi tanaman per
hektar.
Dengan berpedoman pada hasil penelitian
Balai-balai Penelitian dan Perguruan Tinggi, para petani sering melakukan upaya
manipulasi lingkungan tumbuhan dengan menggunakan pemulsaan lahan pertanian.
Mulsa
adalah :
Bahan atau material yang sengaja
dihamparkan di permukaan tanah atau lahan pertanian.
Pada awalnya, metode mulsa ini merupakan
penemuan petani, dengan pemahaman petani bahwa sesuatu itu akan awet bila
ditutupi, dengan cara mencoba-coba (trial and error) lahan ditutupi dengan
bahan-bahan atau limbah hasil pertanian (dedaunan, batang, dan jerami).
Dewasa ini mulsa yang digunakan semakin
beragam, bukan hanya bahan alami tetapi sudah menggunakan bahan sintetis
seperti plastik polietilen.
Manfaat
Penggunaan Mulsa
Awalnya digunakan untuk mencegah erosi
air dan angin serta mencegah kekeringan tanah.
Tetapi pada saat ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penangkapan
radiasi matahari oleh daun tanaman.
1.
Manfaat
untuk tanaman
-
Kompetisi
dengan gulma untuk mendapatkan sinar matahari, dengan adanya mulsa benih gulma
dan pertumbuhannya akan terhalang
-
Penyerapan
hara tanaman menjadi optimal
-
Meningkatkan
produksi tanaman
-
Meningkatkan
laju tumbuh tanaman
2.
Manfaat
terhadap kestabilan agregat dan kimia tanah
-
Menahan
energi kinetik air hujan
-
Pengendalian
erosi
(Pukulan
air hujan yang jatuh ke permukaan tanah memiliki bentuk energi potensial dan
kinetik. Sebelum jatuh sebagai hujan
(energi potensial), tetapi pada saat air hujan jatuh, energi potensial berubah
menjadi energi kinetik. Semakin dekat permukaan tanah energi potensial semakin
kecil dan sebaliknya energi kinetik semakin besar dan menghancurkan agregat
tanah)
-
Fungsi
tidak langsung terhadap sifat kimia tanah sebagai pengendali erosi
-
Fungsi
langsung terhadap sifat kimia tanah terjadi pada mulsa organik
(jerami,rerumputan, alang-alang, dan sisa tanaman) akibat pelapukan bahan
mulsa.
3.
Manfaat
terhadap ketersediaan Air Tanah
-
Mencegah
evaporasi (air menguap dari permukaan tanah), air menguap hanya melalui
transpirasi (melalui daun). Akibat
adanya transpirasi, maka tanaman dapat menarik air dari dalam tanah dan larutan
hara yang dibutuhkan tanaman.
-
Pada
tanah terbuka (bare soil) dengan air tanah setebal 1,5 cm akan menguap 3 – 5
hari, sedangkan tanah yang diberi mulsa menguap 6 minggu.
4.
Manfaat
terhadap neraca energi
-
Mengubah
warna tanah dan albedo tanah
-
Panas
yang mengalir ke dalam tanah lebih sedikit
-
Suhu
maksimum harian lebih rendah
5.
Manfaat
terhadap pemeliharaan tanaman
-
Menghemat
biaya, tenaga, dan waktu pemupukan, penyiraman, dan penyiangan
Tanaman
yang dapat diberi teknologi mulsa
Mulsa dapat dimanfaatkan untuk tanaman
semusin dan non semusim.
Walaupun demikian tidak semua tanaman
semusim dapat dibudidayakan dengan teknik pemulsaan (pemulsaan pada Wortel agak
sulit dilakukan, karena tekstur daunnya saling menutupi, lebat, dan dekat
permukaan tanah, kalau tetap dilakukan iklim mikro wortel tidak terlalu
dipengaruhi, pemulsaan hanya untuk menghambat gulma saja).
Lingkungan
tanah yang sangat mempengaruhi produktivitas tanaman yang berkaitan dengan
teknik pemulsaan
1.
Erosi
2.
Kadar
air tanah
3.
Suhu
tanah
4.
Udara
tanah
5.
Refleksi
radiasi matahari oleh permukaan tanah
Bahan Mulsa
1.
Mulsa
organik (jerami padi, batang jagung, batang kacang tanah, batang kedelai, daun
pisang, pelepah batang pisang, daun tebu, alang-alang, dan serbuk gergaji)
2.
Mulsa
anorganik (Semua bahan batuan dalam berbagai bentuk dan ukuran : batu kerikil,
pasir kasar, batu koral, batu bata, dan batu gravel). Sering digunakan untuk
tanaman hias dalam pot
3.
Mulsa
kimia sintetis (bahan plastik dan kimia lainnya). Bahan plastik (plastik
transparan, plastik hitam, plastik perak, dan plastik perak hitam). Bahan kimia (emulsi dan sebagai soil conditioner)
: bitumin, krilium, aspal, glioksal MW, anionik, dan lateks cair
Kelebihan dan kekurangan dalam
pemanfaatan mulsa organik (jerami padi)
Kelebihannya
:
1.
Diperoleh
secara bebas/gratis
2.
Dapat
menurunkan suhu tanah
3.
Menekan
erosi (konservasi tanah)
4.
Menghambat
pertumbuhan gulma
5.
Sebagai
bahan organik tanah
Kekuranganya
:
1.
Hanya
tersedia pada waktu musim panen
2.
Tersedia
di sentra produksi saja karena itu perlu biaya tambahan untuk kebutuhan daerah
lainnya
3.
Hanya
digunakan untuk satu musim saja
Kelebihan dan kekurangan dalam
penggunaan mulsa kimia sintetik :
Kelebihannya
:
1.
Dapat
diperoleh setiap saat
2.
Mempunyai
efek beragaman terhadap suhu tanah (tergantung jenis plastik)
3.
Dapat
menekan erosi
4.
Mudah
diangkut dan dapat digunakan di setiap tempat
5.
Menekan
pertumbuhan gulma
6.
Dapat
digunakan lebih dari 1 musim tanam
Kekurangannya
:
1.
Sukar
lapuk dan tidak dapat menambah kesuburan tanah
2.
Harganya
relatif mahal
Pada saat ini mulsa plastik banyak
dugunakan oleh para petani
Mulsa
plastik sesuai digunakan dalam pembudidayaan tanaman yang struktur perakarannya
dangkal, tajuk tanaman tidak terlalu lebat, dan tinggi tanaman lebih dari 0,5
m.
Mulsa
plastik yang sering digunakan oleh para petani adalah :
1.
Mulsa
plastik putih (MPP) cocok untuk tanaman dataran tinggi yang ingin dibudidayakan
di dataran rendah sampai medium (semangka, melon, cabe hibrida, dan
terung-terungan)
2.
Mulsa
plastik transparan (MPT) cocok untuk tanaman dataran rendah yang ingin
dibudidayakan di dataran tinggi (bawang merah dataran rendah)
3.
Mulsa
plastik hitam (MPH) cocok untuk tanaman dataran rendah yang struktur tajuknya
tidak terlalu tinggi dan akan dibudidayakan di dataran tinggi.
4.
Mulsa
plastik perak hitam (MPPH) cocok untuk semangka hibrida, terung-terungan,
melon, kentang, dan cabe hibrida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar